• MTS NEGERI 2 WAY KANAN
  • ASRI ( Amanah Sejuk Religius Intelektual )

Tahun Kabisat Bagi Guru IPA

Akbar Setia

Praktisi Pendidikan, menetap di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung

Bagi guru Ilmu Pengetahuan Alam(IPA), tahun kabisat atau dalam bahasa inggris dikenal  Leap year,  merupakan peristiwa penting sebagai pembuktian dari Materi Pembelajaran Sistim Tata Surya yang materi tersebut dikurikulum 2013 diajarkan di kelas IX, kemudian ada perubahan di kurikulum 2013 revisi. Yakni, mulai diajarkan ke siswa kelas mulai kelas VII. Meteri ini termasuk materi yang digandrui kebanyakan siswa. Karena materi ini mengulas alam jagat raya yang sangat sempurna. Menjelaskan betapa mahaluasnya alam jagat raya yang di ciptakan, yang tidak tertembus dengan teknologi melainkan hanya sebagian kecil saja yang sudah ditemukan manusia.

 Perhitungan jam, hari, bulan dan tahun juga tak luput dari materi tata surya. Tahun Kabisat merupakan tahun yang istimewa karena Tahun Kabisat hanya terjadi 4 tahun sekali. Sehingga, untuk mengetahui kapan itu tahun kabisat bisa terjadi? Cukup mudah, yakni jumlah tahun yang ada habis di bagi 4, termasuk tahun 2020. Tahun yang habis di bagi 4. Meskipun demian, pembagi 4 untuk Tahun Kabisat tidak berlaku untuk abad baru. Untuk abad baru atau  kelipatan 100 Tahun, Tahun Kabisat terjadi dengan angka pembagi 400.

Mengapa tahun kabisat terjadi 4 tahun sekali? Ini berawal dari kala rotasi bumi(waktu yang diperlukan bumi berputar pada porosnya), rotasi bumi pada umumnya sering di sebut sehari semalam atau 24 jam, tidaklah benar pada faktanya. Termasuk juga jumlah hari dalam satu tahun, 365 hari  juga tidaklah tepat.

Sehari semalam tidaklah mencapai 24 jam. Sehari semalam atau satu kali bumi berotasi cukup ditempuh dengan waktu 23 jam 56 menit. Dan 23 jam 56 menit ini jika  diakumulasikan selama kala revolusi bumi( waktu yang diperlukan bumi berputar mengelilingi matahari) adalah 365, 25 hari( 365 hari 5 jam 48 menit 45, 18 detik).

Dalam fakta yang sebenarnya. Setiap tahun bumi kelebihan 0,25 hari (5 jam 48 menit 45, 18 detik hari) dan 0,25 hari ini apabila berjalan selama 4 tahun maka 0,25 hari dikalikan dengan angka 4 sehingga menjadi 1 hari. Dan kelebihan yang 1 hari ini diletakkan pada tanggal 29 Februari.

Oleh karena itu, ada juga sebagian orang untuk mempermudah melihat tahun kabisat adalah dengan melihat kalender pada Bulan Februari. Jika jumlah hari pada Bulan Februari 28 artinya bukan Tahun Kabisat. Dan jika pada Bulan Februari habis di tanggal 29 artinya tahun itu adalah Tahun Kabisat.

Bagi siswa sekolah menengah pertama, ini merupakan pembuktian penting. Karena tidak semua siswa di SMP/MTS akan mengalami Tahun Kabisat. Bagi siswa yang sudah kelas IX, tahun ini akan mengalami Tahun Kabisat. Artinya, selama di sekolah lanjutan atas tidak akan mengalami Tahun Kabisat lagi. Mereka akan mengalami tahun berikutnya setelah lulus sekolah lanjutan. Demikan juga dengan siswa yang tahun ini kelas X SMA/MA, akan mengalami Tahun Kabisat tahun  ini yang artinya selama 3 tahun disekolah sebelumnya tidak mengalami Tahun Kabisat.

Oleh karena itu, akan menjadi peristiwa unik, jika ada seorang ibu yang melahirkan anaknya pada tanggal 29 Februari. Termasuk juga siswa sekolah yang lahirnya tanggal 29 Februari. Bagi siswa yang lahir tanggal 29 Februari Tahun Kabisat adalah tahun yang menyenangkan. Karena setelah tahun ini, angka 29 Februari akan hilang selama 3 tahun dan akan muncul lagi 4 tahun kemudian atau di Tahun 2024.

Tentu saja tanggal 29 Februari merupakan tanggal yang istimewa, karena pada tahun ini bisa merayakan ulang tahun secara definitip dimana yang tahun tahun sebelumnya tetap dihitung bertambahnya usia, sedangkan hari ulang tahunnya tidaklah  ada. Sebagian orang merayakan di tanggal 1 Maret karena tanggal 29 Februari tidaklah muncul. Tapi tetap saja berbeda, karena 1 Maret juga sudah ada pemiliknya yakni mereka yang lahir pada tanggal 1 Maret.

Bayi yang lahir pada tanggal 29 Februari biasanya di sebut dengan leapling atau leaper . Para astrolog percaya seorang bayi yang lahir di Tahun Kabisat punya bakat istimewa, kepribadian unik ada juga yang memiliki kemampuan supra natural. Tetapi,  Tahun Kabisat juga memiliki keyakinan atau kepercayaaan tertentu di berbagai tempat di dunia. Di Rusia misalnya, Tahun Kabisat dipercaya membawa cuaca buruk. Para petani akan menyebut tumbuhan yang ditanam pada Tahun Kabisat akan tumbuh ke arah yang salah. Sedangkan kepercayaan di Skotlandia Tahun Kabisat bukan tahun yang baik untuk mengembangkan ternak. Mungkin ada benarnya juga pendapat kedua negara ini, awal tahun ini Jakarta sudah mengalami cuaca buruk yang tidak cocok untuk menanam pohon apalagi untuk beternak. Mobil saja hanyut terbawa air, apalagi sekadar pohon atau ternak. Di Wuhan yang sedang marak dengan virus corona juga terjadi di Tahun Kabisat, bisa saja itu dampak dari beternak hewan liar pada Tahun Kabisat.

Sejarah Tahun Kabisat.

Tahun kabisat dicetuskan oleh seorang astronom Sosigenes Alenxandria yang hidup di zaman kepemimpinan Julius Caesar pada masa Romawi, tepatnya Tahun 1500 Masehi. Hasil hitungan Sosigenes Alenxandria revolusi bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, 45 detik dalam orbitnya. Kelebihan sekitar 6 jam tersebut digabungkan ditahun ke empat sebagai satu hari (6 Jam x 4 = 24 jam).

Mengapa di pilih Bulan Februari? Awalnya bulan Februari memiliki jumlah hari 29  hari perbulan. Dan setiap Tahun Kabisat, bulan Februari akan berjumlah 30 hari. Dan pada saat itu jumlah hari pada Bulan Agustus 30 hari perbulan, tidak seperti sekarang, jumlah hari Bulan Agustus 31 hari. Saat Tahta Julius Caesar digantikan oleh August Caesar, August Caesar mengganti  salah satu bulan di penanggalanya menjadi Bulan August yang kita kenal dengan Bulan Agustus. Kemudian, jumlah hari yang seharusnya di Bulan Agustus 30 hari ditambahkan sehari menjadi 31. Dan hari yang diambil tersebut adalah hari pada Bulan Februari, sehingga Bulan Februari menjadi 28 dan untuk Tahun Kabisat berjumlah 29 hari. Dalam kalender pada masa tersebut Bulan Februari adalah bulan akhir tahun, itulah alasanya kekurangan hari yang diambil berasal dari Bulan Februari(CNN Indonesia,02-1).

Perkembangan selanjutnya, penyesuaian kalender kabisat terus diperbaiki. Kemudian pada Tahun 1500 kalender ini menimbulkan masalah, karena kesalahan perhitungan ini terdapat selisih 10 hari, pendapat ini di kemukakan oleh seorang astronomi asal Italia Aloysius Lilius pada abad ke 16. Kemudian Paus Gregorius XIII mengubah ketentuan penambahan dan membuat kalender Gregorian.  Dalam aturan ini, memutuskan untuk menetapkan Tahun Kabisat.

Dari sinilah tahun kabisat kembali ditetapkan, yakni Tahun Kabisat adalah tahun yang habis dibagi empat. Tetapi ini tidak berlaku untuk abad baru atau kelipatan 100, untuk kelipatan 100 maka pembaginya adalah 400.  Penanggalan ini diresmikan 1582.

Sejak saat itulah, kalender yang berkembang adalah kalender Gregrorian dan ini sudah banyak dipakai secara umum hingga saat ini.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Peran Penting Pengawas Jaminan Produk Halal

Oleh Akbar Setia Pengawas JPH Kabupaten Way Kanan Bagi umat Islam, halal bukan sekadar label. Halal adalah kepastian hukum, ketenangan batin, dan perlindungan moral. Setiap kali kita m

30/08/2025 00:08 - Oleh Administrator - Dilihat 21 kali
9.957 Kuota Sertifikat Halal Gratis di Lampung: Peluang Bagus, Sayang Kalau Terlewat

 Akbar Setia Pengawas Jaminan Produk Halal Kabupaten Way Kanan, Waka Humas MTsN 2 Way Kanan Kesadaran masyarakat terhadap produk halal semakin meningkat seiring dengan berkem

28/08/2025 11:43 - Oleh Administrator - Dilihat 131 kali
Pendidikan Lebaran Domestik

Oleh Akbar Setia Praktisi Pendidikan, menetap di Kabupaten Way Kanan               Bukan sebuah keputusan fatal ketika mer

21/04/2022 04:27 - Oleh Administrator - Dilihat 334 kali